Twitter minta pengguna share cuitan ketika ambil Screenshot.
Twitter mengambil tindakan untuk mencegah pengguna mengambil screenshot dari sebuah tweet, dan membagikannya ke platform media sosial lainnya.
Terlihat, diposting oleh konten lintas layanan memang sudah umum terjadi.
Dimana pengguna satu layanan akan membagikan konten tersebut di platform lain.
Twitter Minta Pengguna Share Cuitan
Ketika Ambil Screenshot
Twitter menampilkan sebuah pesan popup notes yang mereka bagikan tweet ketika mendeteksi tangkapan layar.
Adapun pesan tersebut berisikan dua tombol untuk share cuitan atau men-copy link tweet tersebut, dilansir Android Police, Minggu (9/10/2022).
Sementara itu, kami hanya menemukan satu buah tombol dengan teks ‘Apakah Anda ingin berbagi tweet?’dengan tombol ‘Copy link ‘.
Dapat dipastikan, ini adalah cara Twitter agar pengguna tidak membagikan konten dengan cara yang tidak langsung meningkatkan lalu lintas ke rayanan.
Pengaturan default, versi iOS yang digunakan, peluncuran tambahan untuk aplikasi Android, peluncuran pengaturan untuk Android.
Twitter meluncurkan fitur baru
Sebelumnya, Twitter meluncurkan fitur baru bagi pengguna Android dan iOS, diman mereka dapat menggabungkan teks, foto, video, dan GIF di satu cuitan.
Berdasarkan pengalaman, kamu hanya bisa memposting empat konten (foto, video, dan GIF) di dalam satu cuitan.
Setelah melalui proses tarik ulur, bos Tesla dan SpaceX tersebut akhirnya memutuskan setuju membeli Twitter di harga kesepakatan keduanya, yaitu USD 54,20 per kasus.
Dalam pengajuan SEC, Musk mengatakan akan “melanjutkan penutupan transaksi” dengan syarat yang ia negosiasikan dengan Twitter pada bulan April.
Selamat klaim yang diajukan perusahaan media sosial terhadapnya
Elon Musk dan Twitter
Dilaporkan The Verge, Pengajuan ini menyusul laporan Bloomberg menyebut bos Tesla itu akan menutup kesepakatan di bawah persyaratan asli yang diusulkannya pada Bulan April, sebelum upaya sidang.
Selasa malam waktu setempat, Musk di akun Twitter-nya mengunggah cuitan yang menunjukkan ketertarikannya dengan ide memiliki Twitter.
“Membeli Twitter adalah Akselerator untuk Membuat X, Aplikasi Segalanya,” kataElon Muskmelalui akun resminya.
Sebelumnya, Elon Musk dan Twitter sempat berseteru setelah CEO SpaceX menyatakan tidak membeli perusahaan media sosial tersebut.
keduanya bahkan memiliki jadwal di pengadilan.
Alasan pembelian, secara garis besar, seperti mengutip The Verge, Minggu (8 Juli 2022).
Dokumen dari kubu Musk mengklaim Twitter menyatakan mengenai yang mencerminkan jumlah botg aktif dan jumlah
“Tindakan ini (pembatalan) muncul dari pernyataan keliru kepada pihak Musk mengenai perusahaan
dan metrik utama yang digunakan Twitter untuk kondisi jumlah pengguna di platformnya,”
Disebutkan dalam dokumen pula, pihak Musk bernegosiasi untuk membuktikan kebenararan kami Twitter pada SEC. Namun, hal tersebut jauh dari kebenaran.
“Sebaliknya, (pengungkapan) banyak kesalahan representasi atau kelalaian mengandung materi yang mendistorsi nilai Twitter
dan penyebabkan Pihak Musk setuju untuk mengakuisisi perusahaan dengan harga yang lebih tingya.”
Elon Musk bahkan diketahui sempat menantang CEO Twitter Parag Agrawal,
untuk melakukan Diskusi terbuka terkait persentase bot di platform media sosial tersebut.
Pihak jejaring sosial tersebut pun sudah menyatakan menggugat Elon Musk, Selasa (12/7/2022),
karena dinilai melanggar kesepakatan senilai USD 44 miliar (Rp 659 triliun).
Elon Musk Keluhkan bot di Twitter
Masalah bot di Twitter sendiri tak hanya dikeluhkan oleh Elon Musk.
Mantan CEO The Walt Disney Company, Robert Iger, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Disney ternyata pernah ingin mengakuisi Twitter di tahun 2016.
Namun, menurut pria yang lebih dikenal dengan Bob Iger itu mengatakan, perusahaan induk dari karakter Mickey Mouse itu batal membeli Twitter
Karena masalah yang serupa dengan Elon Musk.
Mengutip New York Post,Senin(12/9/2022), Bob Iger mengatakan menurut mereka saat itu, Twitter penuh dengan bot dan “ujaran kebencian.”
Dalam Konferensi teknologi di Los Angeles Rabu pekan ini, Iger mengatakan dirinya Sadar “sebagian besar” pengguna Twitter “tidak nyata.”
Kisah ini pernah diungkapkan dalam memoar Iger tahun 2019 yang berjudul “The Ride of a Lifetime: Lessons Learns from 15 years from the CEO of Walt Disney Company.”
Saat itu, Iger menulis bahwa dewan kedua mencapai kesepakatan, tetapi memutuskan untuk mundur karena “kejahatan” yang umum di situs.
Pria yang mundur dari jabatannya di Disneydua tahun lalu mengatakan, mereka mempertimbangkan ulang akuisi Twitter.
karena dinilai tidak selaras dengan brand perusahaan yang sehat, ramah keluarga, dan menyenangkan.
Itulah ulasan mengenai Twitter Minta Pengguna Share Cuitan Ketika Ambil Screenshot yang dihimpun fitoria.